Cerita Seks Antara Mertuaku dan Aku Ngeseks

Posted on 3,585 views

Bokeptetangga – Cerita Seks Antara Mertuaku Sudah dua tahun ini aku menikah dengan Verika, dia seorang model iklan dan 6 bulan lalu, dia menjadi seorang bintang sinetron, sementara aku sendiri adalah seorang wiraswasta di bidang pompa bensin. Umurku kini 32 tahun, sedangkan Verika 21 tahun. Verika seorang yang cantik dengan kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Verika, mertuaku, sebut saja Mama Tantri, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Tantri merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Tantri bersibuk diri dengan berjualan berlian.

Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sendiri punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku tinggal di mertua. Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Tantri juga sibuk, kami jadi jarang berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Tantri jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah ceritanya.
Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, oFrankatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.

“Eh, Ma.. belum tidur…”

“Belum, Frank… saya takut tidur kalau di rumah belum adaorang…”

“Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat…”

“Verika… pulangnya kapan?”

“Ya… kira-kira hari Rabu, Ma… Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu…”

“Oke… Frank, selamat tidur…”
Kutinggal Mama Tantri yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Tantri sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.

“Selamat Pagi, Frank…”

“Pagi… Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”

“Kamu hari ini mau kemana Frank?”

“Tidak kemana-mana, Ma… paling cuci mobil…”

“Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”

“Oke.. Ma…”

Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. Selama perjalanan, Mama menceritakan bahwa dia merasa kesepian sejak Verika makin sibuk dengan dirinya sendiri dimana suaminya pun jarang datang, untungnya ada diriku walaupun baru malam bisa berjumpa. Sejak itulah aku jadi akrab dengan Mama Tantri.
Sampai di rumah setelah berpergian seharian dan setelah mandi, aku dan Mama nonton TV bersama-sama, dia mengenakan baju tidur modelnya baju handuk sedangkan aku hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Tiba-tiba Mama menyuruhku untuk memijat dirinya.

“Frank, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama yach… habis pegal banget nih…”

“Dimana Ma?”

“Sini.. Leher dan punggung Mama…”

Aku lalu berdiri sementara Mama Tantri duduk di sofa, aku mulai memijat lehernya, pada awalnya perasaanku biasa tapi lama-lama aku terangsang juga ketika kulit lehernya yang putih bersih dan mulus kupijat dengan  lembut terutama ketika kerah baju tidurnya diturunkan makin ke bawah dimana rupanya Mama Tantri tidak mengenakan BH dan payudaranya yang cukup menantang terintip dari punggungnya olehku dan juga wangi tubuhnya yang sangat menusuk hidungku.

“Maaf, Ma… punggung Mama juga dipijat…”

“Iya… di situ juga pegal…”Agen Judi Online

Dengan rasa sungkan tanganku makin merasuk ke punggungnya sehingga nafasku mengenai lehernya yang putih, bersih dan mulus serta berbulu halus. Tiba-tiba Mama berpaling ke arahku dan mencium bibirku dengan bibirnya yang mungil nan lembut, rupanya Mama Tantri juga sudah mulai terangsang.
“Frank, Mama kesepian… Mama membutuhkanmu…” Aku tidak menjawab karena Mama memasukkan lidahnya ke mulutku dan lidah kami bertautan.

Tanganku yang ada di punggungnya ditarik ke arah payudaranya sehingga putingnya dan payudaranya yang kenyal tersentuh tanganku. Hal ini membuatku semakin terangsang, dan aku lalu merubah posisiku, dari belakang sofa, aku sekarang berhadapan dengan Mama Tantri yang telah meloloskan bajunya sehingga payudaranya terlihat jelas olehku.
Aku tertegun, rupanya tubuh Mama Tantri lebih bagus dari milik anaknya sendiri, istriku. Aku baru pertama
kali ini melihat tubuh ibu mertuaku yang toples.

“Frank, kok bengong, khan Mama sudah bilang, Mama kesepian…”

“iya… iya.. iya Mah,”

Ditariknya tanganku sehingga aku terjatuh di atas tubuhnya, lalu bibirku dikecupnya kembali. Aku yang terangsang membalasnya dengan memasukkan lidahku ke mulutnya. Lidahku disedot di dalam mulutnya. Tanganku mulai bergerilya pada payudaranya. Payudaranya yang berukuran 36B sudah kuremas-remas, putingnya kupelintir yang membuat Mama Tantri menggoyangkan tubuhnya karena keenakan.
Tangannya yang mungil memegang kemaluanku yang masih ada di balilk celana pendekku. Diusap-usapnya hingga kemaluanku mulai mengeras dan celana pendekku mulai diturunkan sedikit, setelah itu tangannya mulai mengorek di balik celana dalamku sehingga tersentuhlah kepala kemaluanku dengan tangannya yang lembut yang membuatku gelisah.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Ibu Kost Lily Yang Sangat Menggairahkan

Keringat kami mulai bercucuran, payudaranya sudah tidak terpegang lagi tanganku tapi mulutku sudah mulai menari-nari di payudaranya, putingnya kugigit, kuhisap dan kukenyot sehingga Mama Tantri kelojotan, sementara kemaluanku sudah dikocok oleh tangannya sehingga makin mengeras.

Tanganku mulai meraba-raba celana dalamnya, dari sela-sela celana dan pahanya yang putih mulus kuraba kemaluannya yang berbulu lebat. Sesekali kumasuki jariku pada liang kemaluannya yang membuat dirinya makin mengelinjang dan makin mempercepat kocokan tangannya pada kemaluanku.

Hampir 10 menit lamanya setelah kemaluannya telah basah oleh cairan yang keluar dengan berbau harum, kulepaskan tanganku dari kemaluannya dan Mama Tantri melepaskan tangannya dari kemaluanku yang sudah keras. Mama Tantri lalu berdiri di hadapanku, dilepaskannya baju tidurnya dan celana dalamnya sehingga aku melihatnya dengan jelas tubuh Mama Tantri yang bugil dimana tubuhnya sangat indah dengan tubuh tinggi 167 cm, payudara berukuran 36B dan kemaluan yang berbentuk huruf V dengan berbulu lebat, membuatku menahan ludah ketika memandanginya.

“Frank, ayo… puasin Mama…”

“Ma… tubuh Mama bagus sekali, lebih bagus dari tubuhnya Verika…”

“Ah… masa sih..”

“Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang saya nikahi…”

“Ah.. kamu bisa aja…”

“Iya.. Ma.. bener deh..”

“Iya sekarang.. puasin Mama dulu.. yang penting khan kamu bisa menikmati Mama sekarang…”

“Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama…”

Mama lalu duduk lagi, celana dalamku diturunkan sehingga kemaluanku sudah dalam genggamannya, walau tidak
terpegang semua karena kemaluanku yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.

“Frank, kemaluanmu besar sekali, pasti Verika puas yach.”

“Ah.. nggak. Verika.. biasa aja Ma…”

“Ya.. kalau gitu kamu harus puasin Mama yach…”

“Ok… Mah…”

Mulut mungil Mama Tantri sudah menyentuh kepala kemaluanku, dijilatnya dengan lembut, rasa lidahnya membuat diriku kelojotan, kepalanya kuusap dengan lembut. Kemaluanku mulai dijilatnya sampai biji pelirku, Mama Tantri mencoba memasukkan kemaluanku yang besar ke dalam mulutnya yang mungil tapi tidak bisa, akhirnya hanya bisa masuk kepala kemaluanku saja dalam mulutnya.

Hal ini pun sudah membuatku kelojotan, saking nikmatnya lidah Mama Tantri menyentuh kemaluanku dengan lembut. Hampir 15 menit lamanya kemaluanku dihisap membuatnya agak basah oleh ludah Mama Tantri yang sudah tampak kelelahan menjilat kemaluanku dan membuatku semakin mengguncang keenakan.

Setelah itu Mama Tantri duduk di Sofa dan sekarang aku yang jongkok di hadapannya. Kedua kakinya kuangkat dan kuletakkan di bahuku. Kemaluan Mama Tantri terpampang di hadapanku dengan jarak sekitar 50 cm dari wajahku, tapi bau harum menyegarkan kemaluannya menusuk hidungku.

“Ma, Kemaluan Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yach.”

“Ah, masa sih Frank, wangi mana dibanding punya Verika dari punya Mama.”

“Jelas lebih wangi punya mama dong…”

“Aaakkhh…”

Cerita Seks Antara Mertuaku dan Aku Ngeseks
Cerita Seks Antara Mertuaku dan Aku Ngeseks

Kemaluan Mama Tantri telah kusentuh dengan lidahku. Kujilat lembut liang kemaluan Mama Tantri, kemaluan Mama Tantri rasanya sangat menyegarkan dan manis membuatku makin menjadi-jadi memberi jilatan pada kemaluannya.

“Ma, kemaluan… Mama sedap sekali.. rasanya segar…”

“Iyaaaah… Frank, terus… Frank… Mama baru kali ini kemaluannya dijilatin… ohhh.. terus… sayang…”

Kemaluan itu makin kutusuk dengan lidahku dan sampai juga pada klitorisnya yang rasanya juga sangat legit dan menyegarkan. Lidahku kuputar dalam kemaluannya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang membuat Mama Tantri menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri di atas sofa seperti cacing kepanasan.

“Ahh… ahh.. oghh oghh… awww.. argh.. arghh.. lidahmu Frank… agh, eena… enakkkhh.. aahh… trus.. trus…”

Klitoris Mama Tantri yang manis sudah habis kusedot sampai berulang-ulang, tubuh Mama Tantri sampai terpelintir di atas sofa, hal itu kulakukan hampir 30 menit dan dari kemaluannya sudah mengeluarkan cairan putih bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat kuhisap dan kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di kemaluannya maupun paha mama Tantri.

“Ahg… agh… Frank… argh… akh.. akhu… keluar.. nih… ka.. kamu.. hebat dech…” Mama Tantri langsung ambruk di atas sofa dengan lemas tak berdaya, sementara aku yang merasa segar setelah menelan cairan kemaluan Mama Tantri, langsung berdiri dan dengan cepat kutempelkan kemaluan kemaluanku yang dari 30 menit lalu sudah tegang dan keras tepat pada liang kemaluan Mama Tantri yang sudah kering dari cairan.Cerpen Sex

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Tante Ani Kumemanggilnya

Mama Tantri melebarkan kakinya sehingga memudahkanku menekan kemaluanku ke dalam kemaluannya, tapi yang aku

rasakan liang kemaluan Mama Tantri terasa sempit, aku pun keheranan.

“Ma… kemaluan Mama kok sempit yach… kayak kemaluan anak gadis.”

“Kenapa memangnya Frank, nggak enak yach…”

“Justru itu Ma, Mama punya sempit kayak punya gadis. Saya senang Ma, karena kemaluan Verika sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yach?”

“Iya, sayang.. walau Mama jarang ditusuk, kemaluannya harus Mama rawat sebaik-baiknya, toh kamu juga yang nusuk…”

“Iya Ma, saya senang bisa menusukkan kemaluan saya ke kemaluan Mama yang sedaaap ini…”

“Akhhhh… kemaluanmu besar sekali…”

Kemaluan Mama Tantri sudah terterobos juga oleh kemaluan kemaluanku yang diameternya 4 cm dan panjangnya 28 cm, setelah 6 kali kuberikan tekanan.

Pinggulku kugerakan maju-mundur menekan kemaluan Mama Tantri yang sudah tertusuk oleh kemaluanku, Mama Tantri hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan memejamkan mata dan melenguh kenikmatan, badannya digoyangkan membuatku semakin semangat menggenjotnya hingga sampai semua kemaluanku masuk ke kemaluannya.

“Frank.. nggehhh.. ngghhh.. kemaluanmu menusuk sampai ke perut.. nich.. agggghhh.. agghhh.. aahhh.. eenaakkhh…” Aku pun merasa keheranan karena pada saat masukkan kemaluanku ke kemaluannya Mama Tantri terasa sempit, tapi sekarang bisa sampai tembus ke perutnya.

Payudara Mama Tantri yang ranum dan terbungkus kulit yang putih bersih dihiasi puting kecil kemerahan sudah kuterkam dengan mulutku. Payudara itu sudah kuhisap, kujilat, kugigit dan kukenyot sampai putingnya mengeras seperti batu kerikil dan Mama Tantri belingsatan, tangannya membekap kepalaku di payudaranya sedangkan kemaluannya terhujam keras oleh kemaluanku selama hampir 1 jam lamanya yang tiba-tiba Mama Tantri berteriak dengan lenguhan karena cairan telah keluar dari kemaluannya membasahi kemaluanku yang masih di dalam kemaluannya, saking banyaknya cairan itu sampai membasahi pahanya dan pahaku hingga berasa lengket.

“Arrrgghhhh.. argghhh.. aakkkhh.. Mama… keluar nich Frank… kamu belum yach..?” Aku tidak menjawab karena tubuhnya kuputar dari posisi terlentang dan sekarang posisi menungging dimana kemaluanku masih tertancap dengan kerasnya di dalam kemaluan Mama Tantri, sedangkan dia sudah lemas tak berdaya.

Kuhujam kemaluan Mama Tantri berkali-kali sementara Mama Tantri yang sudah lemas seakan tidak bergerak menerima hujaman kemaluanku, Payudaranya kutangkap dari belakang dan kuremas-remas, punggungnya kujilat. Hal ini kulakukan sampai 1 jam kemudian di saat Mama Tantri meledak lagi mengeluarkan cairan untuk yang kedua kalinya, sedangkan aku mencapai puncak juga dimana cairanku kubuang dalam kemaluan Mama Tantri hingga banjir ke kain sofa saking banyaknya cairanku yang keluar.

“Akhh.. akh.. Ma, Kemaluan Mama luar biasa sekali…” Aku pun ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya kemaluan mertuaku, yang memang nikmat, meniban tubuh Mama Tantri yang sudah lemas lebih dulu.Cerpen Sex

Aku dan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah tidur ke kamar Mama Tantri, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Tantri memelukku dan mencium pipiku.

“Frank, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba lagi kemaluanmu yach, boleh khan…”

“Boleh Ma, saya pun juga puas bisa mencoba kemaluan Mama dan sekarangpun yang saya inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Verika nggak pulang.”

“Iya, Frank.. kamu mau ngeloni Mama kalau Verika pergi?”

“Iya Ma, kemaluan Mama nikmat sih.”

“Air manimu hangat sekali Frank, berasa dech waktu masuk di dalam kemaluan Mama.”

“Kita Main lagi Ma…?”

“Iya boleh…”

Kami pun bermain dalam nafsu birahi lagi di tempat tidur Mama hingga menjelang ayam berkokok baru kami tidur. Mulai hari itu aku selalu tidur di kamar Mama jika istriku ada syuting di luar kota dan ini berlangsung sampai sekarang.

Diambil dari Kisah Nyata seorang teman. Apabila ada kesamaan nama tokoh tempat dan peristiwa yang sama, semata mata hanya kebetulan semata.

 

Cerita Seks Antara Mertuaku, Cerita Seks Antara Mertuaku, Cerita Seks Antara Mertuaku, Cerita Seks Antara Mertuaku,Cerita Seks Antara Mertuaku,Cerita Seks Antara Mertuaku, v,Cerita Seks Antara Mertuaku, Cerita Seks Antara Mertuaku,Cerita Seks Antara Mertuaku,Cerita Seks Antara Mertuaku,Cerita Seks Antara Mertuaku,Cerita Seks Antara Mertuaku