Cerita Sex Dewasa Nafsu Panas Dengan Permainan Citra

Posted on 1,309 views

Cersex MamaBacaan Seks Dewasa Nafsu Permainan Panas Citra – Bacaan seks, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi seks citra, nafsu panas citra, Seperti beberapa hari umumnya, pulang dari kerja aq teratur mekegunaaankan waktu untuk istirahat pada sebuah kafe yang tempatnya tidak jauh dari tempatku bekerja. Sedang asyik nikmati jucie mangga kegemaranku, mendadak ponsel ku berdering. Aq saksikan siapa yang meneleponku, kenyataannya nomornya tidak aq mengenal sama sekalipun. Dengan bermalasan, kuangkat telephone tersebut.
“Halo…” aq coba berbicara sesopan mungkin.
“Ya halo. Ini Gugun ya” sebut suara halus dari seberang sana.

“Maaf ini siapa ya, saya tidak ketahui suara anda” jawabku dengan sedikit ingin tahu. Masalahnya, benar-benar aq tidak ketahui suara itu, termasuk nomor teleponnya.
“Ini Citra, kami bisa dibuktikan belum mengenal kok” jawabku terus membuatku ingin tahu.
“Citra…? Terus, darimanakah kalian mendapat nomor handphone saya” aq coba menanyakan.
“Kelak kalian akan tahu kok. Kami dapat ketemu tidak?” katanya kembali

Kelompok Bacaan Seks Dewasa Nafsu Permainan Panas Citra

Bacaan Seks Dewasa Nafsu Permainan Panas Citra

Bacaan Seks Ngentot Aq sedikit kaget. Masalahnya, bukan hanya aq tidak ketahuinya benar-benar, aq pun tidak tahu apa penginnya wanita itu ingin bertemu denganku. Tapi dengan masih tetap ingin tahu, pada akhirnya aq menyggupi permohonannya untuk ketemu pada sebuah mall yang cukup terkenal di kotaku.

Sehabis habiskan tersisa jus mannga di hadapanku, aq langsung mengnasibkan mesin mobil dan melesat arah utara, ke arah pusat belanja tempat aq janjian bertemu dengannya.
Sesampainya pada tempat kami janjian untuk bertemu, aq coba untuk mengontak nomor HP-nya yang masih tetap disimpan di HP-ku. Saat itu juga kedengar suara dering HP punya seorang cewek elok yang berdiri tidak jauh dari tempatku ada. Saat itu juga aq matikan contact telephone dengannya, dan secara langsung ke arah arah cewek tersebut.

“Citra ya, saya Gugun..,” aq ulurkan tangan tawarkan diri.
“Citra,” kurasakan tangannya yang halus bersinggungan dengan tanganku.

Sehabis kenalan, aq mengajak dianya untuk masuk ke dalam salah satunya kafe yang berada di pusat belanja itu, sekalian untuk mengobrol. Dari pembicaraannya dengannya, dia mengatakan mendapat nomor HP-ku dari seorang yang ucapnya mengenal denganku. Tetapi saat memberbagi nama orang yang memberbagi nomor HP-ku itu kepadanya, kenyataannya aq tidak ketahuinya sama sekalipun.
“Bedebah sama orang yang memberbagi nomor HP-ku, yang penting bisa kenalan dengan cewek elok,” ujarku dalam hati.
Dari perbincanganku dengannya, kenyataannya kuketahui dia kuliah di fakultas hukum di Kampus “BH” yang cukup terkenal di kotaku, dan kos di wilayah “T” yang dekat sama lapangan terbang. Dari ceritanya, aq bisa menerka jika dia saat ini sedang ketidaktahuan sehabis ditinggalkan pergi si kekasih.

“Telahlah, tak perlu dipikir kembali. Malah jika kalian pikirkannya terus, akan tingkatkan beban pikiranmu,” ujarku sekalian coba menentramkan hatinya dengan membelai rambutnya yang direbonding.
Dan tanpa kusadari, kenyataannya dia merebahkan kepalanya ke dadaku. Aq kaget bukan bermain, karena tidak menygka dia akan demikian. Lantas perlahan-lahan, aq menawarkan kepadanya untuk pergi dari tempat itu cari tempat yang bebas untuk menceritakan. Dia sepakat, dan kamipun melaju ke arah tepi pantai.

Dalam situasi yang sejuk dan senja mulai menjalar turun itu, aq membulatkan tekad untuk merangkul bahunya. Dia berkesan pasrah, dan aq menjadi semakin berani untuk melakukan perbuatan lebih kembali. Ku coba membelai lagi rambutnya dan mengecup halus keningnya, turun terus ke bibirnya yang ranum.
“Ah..,” dianya mendesah.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Nafsu Sex Gadis Binal Lagi Sange

Aq menjadi terus berani. Lidahku mulai masuk keluar ke rongga mulutnya, dan kerjakananku itu kenyataannya mendapatkan balasan darinya. Aq menjadi terus berani, dan tanganku coba meremas daging kenyal di dadanya, sedangkan dia berkesan coba menrambat ke antara faktor pahaku.

Citra berkesan mulai tidak sabaran agar bisa mengelus-elus rudalku yang sudah menegang semenjak barusan. Dengan pelan-pelan, dia coba agar bisa buka resluiting celana ku, dan sebentar dia kaget rasakan betapa besarnya punyaku.
“Oh.., besar sekali,” ucapnya, dan aq cuma tersenyum menanggapinya sekalian tanganku masih tetap main di puting susunya.

Kecupan bibirku mulai turun ke leher, dan turun terus ke bawah dan stop sesaat di pucuk bukit kembarnya. Di sini, aq mempermainkan puting susunya dengan lidahku, menjadi membuatnya tidak sanggup meredam pergolakan udara gairahnya. Nampaknya, dia sudah tidak sabaran kembali untuk meneruskan kegiatannya ke yang lebih intim , karena dia sudah mulai berusaha untuk merosotkan celana dalamku.
“Jangan di sini, Citra. Kami mencari tempat beristirahat yang aman yok,” ajakku, yang kenyataannya dibalas anggukan.

Tanpa berpikir panjang, selekasnya aq nasibkan mesin mobilku, dan ke arah sesuatu hotel “P” yang berada di jalan Dobi berdekatan dengan Bank BNI. Demikian masuk kamar, aq selekasnya merengkuhnya dan mengulum bibirnya dengan penuh gairah. Sementara dia kusaksikan repot buka kancing-kancing pakaian baju yang kupakai dan merosotkan celana panjangku.

Aku juga tidak ingin kalah. Dengan sekali ambil, aq sukses melepas pakaian kaos yang dipakainya dan luar biasa resluiting celana jeans yang dipakainya, menjadi tinggallah dia cuma kenakan BH hitam dan CD yang warna hitam.

Tanpa menghabiskan waktu kembali, aq dorong badannya ke tempat tidur yang memiliki besar itu sehabis sukses buka kait BH sama ukuran 34B di tahapan belakang badannya, menjadi berkesanlah 2 buah gunung putih yang menyembul dengan pucuknya yang warna pink. Tanpa menunggu kembali, selekasnya aq hirup puting susunya yang warna pink itu dan sesekali memainkan dengan ujung lidahku.

“Ahh, Gugun..!” serunya.
“Citra, mimikmu demikian cantik dan kenyal. Aq benar-benar menyenanginya,” ujarku.
“Terus, Gugun. Ohh, geli..,” desahnya.

Dengar desahannya itu, aq menjadi terus bergairah. Jilatanku terus menjalar turun ke pusarnya, dan langsung ke gundukan di selang ke-2 pahanya. Dengan mahirnya, aq mempermainkan clitorisnya yang sudah mulai menyembul dengan ujung lidahku, dan aq terus masukkan ujung lidahku sampai ke. Mendadak, dia mengangat pinggulnya dan berteriak,
“Ah.., terus.. niiik.. maattt..!” racaunya.

Sementara aq terus permainkan rongga kepuasannya, Citra berkesan terus kuat menggoyang-goyang pinggulnya. Dan mendadak dia berteriak dengan kuat.
“Ah, aq.. ke.. luar..,” dan berkesan badannya melafalkanng dengan mata terpejam.

Bacaan Seks Dewasa Nafsu Permainan Panas Citra
Sementara di sela kepuasannya berkesan cukup cukup banyak cairan yang keluar. Aq rasakan rasa payau bersatu manis dengan berbau yang wangi dan berasa panas.
Dengan rakusnya, aq jilat semua cairan yang keluar rongga kewanitaannya itu, dan badanku terus menjalar naik ke atas. Di sini, aq mempermainkan kembali puting susunya yang berkesan demikian cantik. Rasanya, tidak mau aq melepas bibirku disana.

Selang beberapa saat, aq saksikan Citra menggelinjang lagi dan mendesah-desah. Dia terlihat kembali terangsang dan meminta aq selekasnya masukkan rudalku yang memiliki 16 Cm berdiameter 3 cm itu ke sela vaginanya.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Kurasakan Nikmat Tubuh Muridku

“Mari Gugun, Citra sudah tidak tahan kembali,” erangnya.
Tanpa menunggu lama nantinya, selekasnya aq tujukan rudalku ke sela vaginanya. Dengan pelan-pelan tetapi tentu, ujung rudalku mulai menyodok masuk ke dalam sela vaginanya yang dengan bulu tipis tersebut. Aq rasakan punyaku cukup sulit tembus celahnya yang kenyataannya masih tetap sempit tersebut. Tapi aq terus memaksakan agar bisa masuk.

“Ah, perlahan-lahan ya..,” erangnya.
Kembali aq pencet kepala rudalku untuk masuk ke dalam sela vaginanya dengan pelan-pelan, menjadi pada akhirnya aq sukses masukkan semua rudalku dan rasakan ujungnya sentuh dasar vaginanya.
“Oh, sangat nikmat,” ucapnya sekalian mendesah.
Aq terus bergairah untuk memacu terus sela kepuasannya dengar desahannya. Terus dianya menceracau tidak karuan, terus kuat aq keluarkan dan masukkan rudalku ke sela kepuasannya.

“Oh Gugun, aq.. ingin.. ke.. luar kembali,” desahnya.
“Tahan dahulu ya sayang, aq .. su.. dah.. ingin sampai.. Mengeluarkan di mana..?” tanyaku.
“Di lu..” Belum dia menjawab, aq sudah tidak bisa meredamnya kembali, menjadi efeknya.
“Crett.. Crett.. Crett.. Crett!” beragam kali shooting pejuhku yang cukup cukup banyak menghajar dinding vaginanya, sedangkan pada waktu bersama aq rasakan cairan hangat menyelimutinya tangkai kemaluanku.

“Maaf Citra, aq tidak sanggup kembali meredamnya dan pejuhku tertanam di sela vaginamu,” kataku rugii.
“Tidak ada apa-apa, semoga saja saat ini aq tidak subur, karena agenda tiba bulanku 2 hari kembali,” ucapnya sekalian merengkuhku sekalian mengelus dadaku.
“Terima kasih Citra, kalian sudah memberbagi kepuasan yang tidak ada tara padaku ini kali,” ujarku sekalian mengecup bibirnya.

“Saya , rasanya beban pikiranku ini kali jadi lenyap dan berbeda menjadi rasa nikmat. Yok, kami mandi berdua,” ajaknya sekalian luar biasa tanganku ke arah kamar mandi. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Kasus Birahi Ibu Tiri Binal

Dan di dalam kamar mandi itu, tangkai kemaluanku mengeras lagi saat Citra sedang mengelus-elusnya. Tanpa berbasa-basi kembali, aq luar biasa pinggang Citra dan memerintahnya menungging membelakangiku. Pelan-pelan, aq tujukan kepala rudalku di antara bokongnya yang bahenol. Sebentar, aq rasakan Citra tersentak. Tapi itu cuma sesaat, karena mendadak Citra mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya, saat dirasanya kepala rudalku sudah tenggelam semua.

“Ah, Gugun. Aq sampai kembali,” desah Citra ketahan.
“Aq ju.. gak..,” kataku sekalian tembakkan lagi pejuhku ke rongga kewanitaannya.
“Kapan kami bisa mengulang seperti kembali, Gugun,” sebut Citra sekalian mengecup halus bibirku.
“Terserah kalian saja, telepon saja aq,” jawabku tentu.

Sehabis jam memperlihatkan jam 20.45 WIB, kami lantas cek out dari hotel itu dan mengantarkan Citra pulang. Di perjalanan mendekati tempat kostnya, Citra berkesan seperti tidak ingin melepas tangannya dari rudalku. Saat sebelum sampai pada tempat kostnya, aq belikan dia voucer simpati agar dia bisa menghubungiku kapan saja dia menginginkan permainan seperti barusan kembali, dan aq kembali lagi ke rumah untuk bergabung dengan keluargaku. Narasi Seks, Narasi Dewasa, Narasi Cabul, Narasi Ngentot,

Koleksi Narasi Dewasa Seks ABG Perawan, Narasi Dewasa Seks SMA, Narasi Dewasa Seks Gangbang, Narasi Dewasa Seks SPG, Narasi Dewasa Seks ABG Bispak, Narasi Dewasa Seks Mode, Narasi Dewasa Seks Suster, Narasi Dewasa Seks Janda Binal, Narasi Dewasa Seks Mahasiswi Bispak.

MONA4D